Rabu, 09 Januari 2013

Kredit UKM Bank Mandiri Ditargetkan Rp 73 T Pada 2014


Bank Mandiri
Bank Mandiri menargetkan pembiayaan di segmen UKM dapat mencapai Rp 73 triliun pada akhir 2014. Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengatakan, Bank Mandiri berkomitmen untuk memberikan layanan yang mudah dan cepat kepada pelaku UKM untuk merealisasikan pengembangan bisnisnya.“Kami memahami bahwa pelaku UKM membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya dengan cepat dan tidak terlalu rumit prosesnya. Kami ingin menjawab kebutuhan tersebut sehingga pelaku UKM di Indonesia yang secara geografis tersebar luas bisa dijangkau jaringan Bank Mandiri.” kata Sunarso di Palembang, akhir pekan lalu.

Kemudahan akses tersebut akan direalisasikan melalui pembangunan jaringan layanan UKM Bank Mandiri dari 214 unit pada Maret 2012 menjadi 370 unit sampai akhir 2014. Selain jaringan, untuk memberikan layanan UKM dengan cepat Bank Mandiri juga fokus terhadap pengembangan sumber daya manusianya. Menurut Sunarso, pengembangan SDM perlu dilakukan karena bankir untuk segmen UKM sangatlah unik. Pasalnya, selain dituntut menguasai aspek bisnis, bankir di segmen ini juga harus memahami karakteristik budaya dan perilaku masyarakat setempat yang cenderung berbeda antara satu daerah dengan yang lain.

Pemenuhan SDM ini dilakukan melalui perekrutan tenaga - tenaga muda yang enerjik dan dinamis, yang dibekali pengetahuan perbankan secara umum dan dilanjutkan dengan pendidikan khusus  perbankan segmen UKM di Business Banking Academy. Keinginan memberikan layanan yang cepat, juga diwujudkan dengan membangun sistem pendukung yang memadai. Pengembangan teknologi informasi untuk mengembangkan portofolio di segmen UKM dilakukan secara terintegrasi mulai dari proses pemilihan nasabah, proses booking kredit, monitoring sampai kepada pelaporan.

Dengan sistem pendukung yang kuat, pertumbuhan portofolio Bank Mandiri di segmen UKM diharapkan dapat tumbuh progresif dengan kualitas kredit terjaga baik.“Semua kami tujukan agar pelaku-pelaku UKM di Indonesia mendapat aksesbilitas pemodalan, aksesbilitas informasi sekaligus pembinaan, baik dari sisi manajerial maupun penerapan Good Corporate Governance (GCG)," jelasnya.


Sumber : jakarta.tribunnews

1 komentar: